Yes, kita sudah masuk ke bulan September. September ceria milik kita bersama. Begitu kata si burung camar, Vina Panduwinata. September ini diawali dengan ikut kuis #pantunSeptember di twitter. Ini kuis yang diselenggarakan oleh komunitas menulis IIDNJogja alias ibu-ibu doyan nulis Yogyakarta.
Daripada pantun yang saya susun hilang di twitter, mending saya abadikan di blog saja. Ya, lumayan atuh biar blognya kelihatan lebih berisi hihihiii...
Ini beberapa pantun yang sempat saya karang dengan sepenuh perasaan:
Membeli cuka di bulan September, dimasak campur terigu. Pusing punya anak puber, jerawat satu galau seminggu
-- cuka dicampur terigu jadinya apa, ya? Hehe, entahlah...ini demi rima. Inspirasi pantun ini beneran waktu anak sulung saya heboh gara-gara muncul jerawat kueciiiil banget di dekat hidungnya, hohoho
Paling asyik mantengin bulan, kelamaan akhirnya laper. Ayo jangan ketinggalan, ikut kuis pantun september
-- ini biasa banget ya pantunnya? Yah, nggak apa-apa yang penting pakai kata kunci: September
Ke Jember jumpa orang cedal, sama-sama makan pisang. September bulan yang spesial, saatnya ultah suami tersayang
-- Awalannya juelek sih saya nggak suka, tapi belakangnya saya suka dan beneran, tanggal 15 September itu ultahnya suami saya tersayang, uhuk uhuk
September bulan yang manis, saatnya menanam ubi. Sudah semangat ikut kuis, ternyata lupa gak pakai kata kunci
--ini yang paling bagus menurut saya. Hihihi...gimana enggak? Saya sudah twit beberapa pantun lho, baru ngeh bahwa kata kuncinya adalah September. Maksudnya harus ada kata 'September' di tiap pantun yang ditwitkan.
Ckckck...jadi nasihat saya, teliti sebelum membeli. Teliti sebelum ikut kuis dan segala macam lomba. Cermati syarat dan ketentuan. Jangan sampai naskah Anda bagus, tapi harus gugur gegara hal (gak) penting macam syarat dan ketentuan...hahaha.
September Ceria
Suka artikel ini ?
Join This Site Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon